ASMAUL KHUSNAH


A.        Pengertian Iman Kepada Allah
            Iman secara bahasa berarti percaya atau membenarkan. Menurut ilmu tauhid pengertian iman adalah :
الإِيْمَانُ هُوَ عَقْدٌ بِالْقَلْبِ وَقَوْلٌ بِاللِّسَانِ وَعَمَلٌ بِالْأَرْكَان
Iman adalah kepercayaan yang diyakini kebenarannya dalam hati, diikrarkan secara lisan dan direalisasikan dalam perbuatan.
            Iman kepada Allah SWT adalah mempercayai atau meyakini akan adanya Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Esa dengan segala kemahasempurnaan-Nya. Kepercayaan tersebut diyakini dalam hati sanubari, diikrarkan dengan lisan, dan dibuktikan dengan perbuatan amal saleh.
           
B.        Sifat-sifat Allah dalam Asmaul Husna
1. Pengertian Al-Asmaul Husna
            Menurut pengertian bahasa, Al-Asmaul Husna artinya nama-nama yang baik. Sedangkan menurut istilah ilmu tauhid Al-Asmaul Husna ialah nama-nama yang baik yang hanya dimiliki oleh Allah SWT, sebagai bukti akan keagungan-Nya. Allah berfirman
¬!urâä!$oÿôœF{$#4Óo_ó¡çtø:$#çnqãã÷Š$$sù$pkÍ5((#râsŒurtûïÏ%©!$#šcrßÅsù=ãƒþÎû¾ÏmÍ´¯»yJór&4tb÷rtôfãy$tB(#qçR%x.tbqè=yJ÷ètƒÇÊÑÉÈ

Artinya: “Hanya milik Allah Al-Asmaul Husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Al-Asmaul Husna itu.” (Q.S. Al-A’raf: 180)
            Adapun nama-nama Allah SWT yang termasuk Al-Asmaul Husna itu ada sembilan puluh sembilan nama. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:
إِنَّ للهَ تِسْعَةٌ وَتِسْعِيْنَ اِسْمًا مَنْ حَفِظَهَا دَخَلَ الْجَنَّةِ وَإِنَّ اللهَ وِتْرٌ وَيُحِبُّ الْوِتْرَ (رواه ابن ماجه)
Artinya: “Allah itu mempunyai sembilan puluh sembilan nama. Barang siapa menghafalnya (dengan meyakini akan kebenaranya), ia masuk surga. Sesungguhnya Allah itu Maha ganjil (tidak genap) dan senang sekali pada sesuatu yang ganjil.” (H.R. Ibnu Majah)
Asmaul Husna hanya milik ALLAH SWT. Manusia sebagai makhluk-Nya hanya dapat memahami, mempelajari, dan meniru kandungan makna dari nama yang baik tsb dalam kehidupan sehari-hari
2. Penjelasan Sepuluh Sifat Allah dalam Al-Asmaul Husna
            Allah SWT Esa dalam Zat-Nya, maksudnya Zat Allah SWT hanya satu, tidak dua, tidak tiga, dan tidak pula lebih. Esa dalam sifat maksudnya sifat Allah walaupun banyak, tetapi hanya dimiliki Allah SWT sendiri. Allah Esa dalam af’alnya (perbuatan-Nya), maksudnya bahwa tak seorangpun dapat melakukan perbuatan yang dilakukan oleh Allah (tidak ada zat lain yang mempunyai wibawa selain Dia).
            Sifat Allah SWT dalam Al-Asmaul Husna, antara lain sepuluh sifat berikut ini:

a.    Al-Baasith (Maha Melapangkan)
Allah senantiasa melapangkan rezeki kepada siapa saja yang dikehendaki. Dialah yang telah membentangkan bumi yang sedemikian luasnya sehingga kita bisa berjalan dan hidup di atasnya.  Allah telah memerintahkan kita agar membelanjakan harta di jalan yang benar. Dan Allah akan melipat gandakan pahala menjadi 10kali lipat dari perbuatan yang kita lakukan dengan ikhlas. Al-Basith juga berarti Zat yang mampu menggerakkan angin dan angkasa untuk kemaslahatan hambaNya.
ª!$#äÝÝ¡ö6tƒs-øÎh9$#`yJÏ9âä!$t±oâÏø)tƒur4(#qãm̍sùurÍo4quysø9$$Î/$u÷R9$#$tBuräo4quysø9$#$u÷R9$#ÎûÍotÅzFy$#žwÎ)Óì»tFtBÇËÏÈ
Artinya : “Allah meluaskan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, Padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit)”.(QS. Ar-Ra’d:26)

b.    Al-Khaafidz (Maha Merendahkan)
Allah yang mampu merendahkan orang-orang musyrik yang sombong. Allah pula yang mampu menghinakan orang-orang yang berbuat dzalim dan melampaui batas.
Pada hari kiamat Allah akan merendahkan derajat sebagian kaum dan mengangkat sebagian derajat kaum yang lain karena Allah adalah hakim yang paling adil.
y7ù=Ï?ur!$uZçF¤fãm!$yg»oYøŠs?#uäzOŠÏdºtö/Î)4n?tã¾ÏmÏBöqs%4ßìsùötR;M»y_uyŠ`¨Bâä!$t±®S3¨bÎ)š­/uíOÅ3ymÒOŠÎ=tæÇÑÌÈ
Artinya: “Dan Itulah hujjah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami tinggikan siapa yang Kami kehendaki beberapa derajat.Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha mengetahui”.

c.    Ar-Raafi’ (Maha Meninggikan)
Nama ini menunjukkan Allah adalah dzat yang sanggup mengangkat derajat orang-orang yang terhina, mencukupkan kebutuhan orang-orang yang berada dalam kekurangan dan meningkatkan kemampuan orang-orang yang lemah dalam menjalani kehidupan ini.
Allah Yang Maha mengangkat derajat dan keduduan orang-orang yang selalu berusaha. Allah yang Maha Tinggi derajatNya, Maha Kuasa dan berkuasa penuh untuk meninggikan derajat dan kedudukan siaapun yang dikehendakiNya. Dan sekali-kali tidak akan pernah kita temukan sesuatupun di dalam keuasaanNya kecuali apa yang menjadi kehendak dan keinginanNya.
y7ù=Ï?ur!$uZçF¤fãm!$yg»oYøŠs?#uäzOŠÏdºtö/Î)4n?tã¾ÏmÏBöqs%4ßìsùötR;M»y_uyŠ`¨Bâä!$t±®S3¨bÎ)š­/uíOÅ3ymÒOŠÎ=tæÇÑÌÈ
Artinya: “Dan Itulah hujjah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami tinggikan siapa yang Kami kehendaki beberapa derajat.Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha mengetahui”. (QS. Al-An’am : 83)

d.   Al-Mu’iz  (Maha Terhormat)
È@è%¢Oßg¯=9$#y7Î=»tBÅ7ù=ßJø9$#ÎA÷sè?šù=ßJø9$#`tBâä!$t±n@äíÍ\s?uršù=ßJø9$#`£JÏBâä!$t±n@Ïèè?ur`tBâä!$t±n@AÉè?ur`tBâä!$t±n@(x8ÏuŠÎ/çŽöyø9$#(y7¨RÎ)4n?tãÈe@ä.&äóÓx«ÖƒÏs%ÇËÏÈ
Artinya: “Katakanlah: "Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki.di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS. Ali Imran : 26)

e.    Al-Waduud (Maha Pengasih)
Allah adalah pemilik tungga rahmat dan kasih sayang yang abadi. Allah mencintai hambaNya dan senantiasa bersikap lemah lembut pada mereka yang taat. Allah yang mengabulkan do’a-do’a mereka, mendengarkan keluhan-keluhan mereka, juga menunjukkan mereka jalan untuk mendekatkan diri kepadaNya.
Allah berfirman,
uqèdurâqàÿtóø9$#ߊrߊuqø9$#ÇÊÍÈ
Artinya: “Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Pengasih.” (Al-Buruuj: 14)

f.     Al-Waliyyu (Maha Melindungi)
Nama ini menunjukkan sebuah makna kecintaan, kasih sayang serta kedekatan. Allah yang memberikan pertolongan dan perlindungan kepada manusia serta mencukupkan kebutuhannya berupa makan, minum, dll.
Allah berfirman,
ª!$#urãNn=ôãr&öNä3ͬ!#yôãr'Î/44s"x.ur«!$$Î/$wŠÏ9ur4s"x.ur«!$$Î/#ZŽÅÁtRÇÍÎÈ
Artinya: “Dan Allah lebih mengetahui (dari pada kamu) tentang musuh-musuhmu. dan cukuplah Allah menjadi pelindung (bagimu). dan cukuplah Allah menjadi penolong (bagimu)”. (QS. An-Nisa : 45)

g.    Al-Afuwwu
y7Í´¯»s9'ré'sùÓ|¤tãª!$#br&uqàÿ÷ètƒöNåk÷]tã4šc%x.urª!$##qàÿtã#YqàÿxîÇÒÒÈ
Artinya: “Mereka itu, Mudah-mudahan Allah memaafkannya. dan adalah Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun”. (QS. An-Nisa : 99)
h.    Al-Muqsith (Maha Adil)
Tanda bahwa Allah itu adil adalah Allah senantiasa memberikan perlindungan kepada hambaNya yang lemah dan teraniaya.Maha Adil Allah dalam setiap tindakanNya. Allahlah yang menyingkap segala bentuk kedzaliman sekaligus membela mereka yang terdzalimi
šcqä9qà)tƒur$¨ZtB#uä«!$$Î/ÉAqߧ9$$Î/ur$uZ÷èsÛr&ur¢OèO4¯<uqtGtƒ×,ƒÌsùNåk÷]ÏiB.`ÏiBÏ÷èt/y7Ï9ºsŒ4!$tBury7Í´¯»s9'ré&tûüÏZÏB÷sßJø9$$Î/ÇÍÐÈ
Artinya: “Dan mereka berkata: "Kami telah beriman kepada Allah dan rasul, dan Kami mentaati (keduanya)." kemudian sebagian dari mereka berpaling sesudah itu, sekali-kali mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman”. (QS. An-Nur : 47)

i.      An-Nafi’ (Yang Dapat Mendatangkan Manfaat)
Maha Suci Allah yang dapat mendatangkan manfaat bagi hambaNya menurut kehendak mutlakNya. Seorang hamba sama sekali tidak akan dapat mendatangkan manfaat bagi sesama kecuali atas ijin Allah.
ãAqà)uyy7s9šcqàÿ¯=yßJø9$#z`ÏBÉ>#{ôãF{$#!$uZ÷Fn=tóx©$uZä9ºuqøBr&$tRqè=÷dr&uröÏÿøótGó$$sù$uZs94tbqä9qà)tƒOÎgÏFoYÅ¡ø9r'Î/$¨B}§øŠs9ÎûöNÎgÎ/qè=è%4ö@è%`yJsùà7Î=ôJtƒNä3s9šÆÏiB«!$#$º«øx©÷bÎ)yŠ#ur&öNä3Î/#ŽŸÑ÷rr&yŠ#ur&öNä3Î/$JèøÿtR4ö@t/tb%x.ª!$#$yJÎ/tbqè=yJ÷ès?#MŽÎ7yzÇÊÊÈ
Artinya: “Orang-orang Badwi yang tertinggal (tidak turut ke Hudaibiyah) akan mengatakan: "Harta dan keluarga Kami telah merintangi Kami, Maka mohonkanlah ampunan untuk kami"; mereka mengucapkan dengan lidahnya apa yang tidak ada dalam hatinya. Katakanlah : "Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah jika Dia menghendaki kemudharatan bagimu atau jika Dia menghendaki manfaat bagimu. sebenarnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.(Al-Fath : 11)

j.      Al-Warits (Maha Mewarisi)
Allah yang mewarisi segala sesuatu yang berada di bumi maupun di langit.Allahlah pewaris sejati semua makhluk.Dalam QS. Al-Hijr:23
$¯RÎ)urß`ósuZs9¾ÄÓôvéUàMÏJçRurß`øtwUurtbqèOͺuqø9$#ÇËÌÈ
Artinya: “Dan sesungguhnya benar-benar Kamilah yang menghidupkan dan mematikan dan Kami (pulalah) yang mewarisi” (QS. Al-Hijr:23)
Kita disuruh menginfaqkan harta di jalan Allah tanpa rasa takut, karena Dialah yang memberi kekayaan kepada hambaNya.


C.        Perilaku  Orang Beriman terhadap 10 Sifat Allah dalam Al-Asmaul Husna
            1. Berusaha Selalu Berbuat Baik dan Berkasih Sayang
            Penghayatan terhadap sifat dan nama Allah seperti tersebut hendaknya mendorong setiap orang beriman untuk berusaha agar senantiasa bersikap dan berperilaku baik kepada semua manusia, tanpa membedakan warna kulit, suku bangsa, dan agama. Rasulullah SAW Bersabda:
أكمل المؤمنين إيمانا أحسنهم خلقا (رواه الترميذي)
Artinya: “Orang-oarng mukmin yang paling sempurna imannya, ialah yang terbaik budi pekertinya.”
            Perilaku kasih sayang bisa ditujukan kepada sesama manusia, dengan cara bersikap, bertutur kata dan melakukan perbuatan yang berguna bagi mereka, dan bisa juga terhadap binatang dengan cara melakukan perbuatan yang bermanfaat, dan tidak menyakitinya. Rasulullah SAW menyukai umatnya yang suka menyayangi binatang.

2. Berusaha menjadi Mukmin yang Bertakwa
            Penghayatan terhadap sifat-sifat dan nama Allah, diharapkan dapat mendorong orang-orang beriman untuk betul-betul bertakwa kepada Allah, dan tidak berbuat durhaka kepada-Nya sebagaimana Allah berfirman:

(#þqããÍ$yur4n<Î);otÏÿøótB`ÏiBöNà6În/§>p¨Yy_ur$ygàÊótãßNºuq»yJ¡¡9$#ÞÚöF{$#urôN£Ïãé&tûüÉ)­GßJù=Ï9ÇÊÌÌÈ
Artinya: “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (Ali-‘Imran:133)

3. Memelihara Kesucian Diri
            Seseorang dianggap memelihara kesucian dirinya dari segala noda dan dosa apabila selama hidupnya di dunia yang fana ini, ia senantiasa berperilaku baik dan bersih dari niat jahat, serta menjaga diri dari melakukan hal yang tidak bermanfaat. Dia akan senantiasa bertakwa kepada Allah SWT.
Allah SWT berfirman:
ôs%yxn=øùr&`tB$yg8©.yÇÒÈôs%urz>%s{`tB$yg9¢yŠÇÊÉÈ
Artinya: “Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwanya itu (karena dianggap tidak punya dosa).” (Q.S. Asy-Syams:9-10)

4. Menjaga Keselamatan Diri dan orang lain
            Bahwa islam menghendaki agar setiap muslim atau muslimah berdoa dan berusaha untuk keselamatan dirinya dan orang lain tercantum dalam doa tasyahud dalam salat, yaitu :
السلام  علينا وعلى عباد الله الصالحين
Artinya: “Keselamatan atau kesejahteraan semoga Allah SWT limpahkan kepada kami dan hamba-hamba-Nya yang saleh.”

5. Menjadi Orang yang Terpercaya dan Dapat Memberikan Rasa Aman kepada Sesama
            Muslim/muslimah menjadikan sifat Allah SWT sebagai penunjuk jalan, tentu akan berusaha menjadi orang yang terpercaya dengan cara senantiasa bersikap dan berperilaku jujur, tidak suka berdusta, senantiasa memelihara amanat, tidak pernah berkhianat, dan senantiasa memenuhi janji. Selain itu, ia akan berusaha memberikan rasa aman kepada sesame, dengan cara antara lain: tidak berperilaku jahat yang mengganggu keamanan atau kesentosaan sesama, dan mencegah orang lain dari berperilaku yang dapat mengganggu keamanan sesama.

6. Berusaha menjadi Orang yang Pemaaf
            Penghayatan terhadap nama Allah Al-Gaffar dapat menjadikan muslim atau muslimah seorang pemaaf, yang bersedia memaafkan kesalahan orang lain terhadap dirinya. Mukmin yang suka memberi maaf akan bertambah mulia di sisi Allah SWT.
Rasulullah bersabda:
ما زاد الله عبدا بعفو إلا عزا (رواه مسلم)
Artinya: “Tidaklah seorang memaafkan, melainkan Allah tambah kemuliaannya.” (H.R. Muslim)

7. Menjadi Pemimpin yang Baik
            Setiap manusia yang sudah baligh dan berakal sehat adalah pemimpin yang memiliki kekuasaan, paling tidak terhadap dirinya sendiri. Selain itu, mungkin saja ia juga pemimpin bagi orang lain dan masyarakat serta memiliki kekuasaan terhadap mereka. Misalnya, suami menjadi pemimpin keluarganya, lurah, camat, bupati, gubernur, dan presiden menjadi pemimpin masyarakat yang berada di wilayah kekuasaannya.

            Setiap orang beriman di dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya, atau menjalankan kekuasaannya hendaknya menjadikan sifat Allah yang terdapat pada nama-Nya Al-Malik (Maha Merajai), sebagai teladan Mahaluhur sehingga ia akan berperilaku antara lain:
  • Menjalankan tugas kepemimpinannya atau kekuasaannya dengan niat ikhlas karena Allah, untuk memperoleh ridha dan rahmat-Nya.
  • Senantiasa berperilaku terpuji yang mendatangkan manfaat bagi dirinya dan orang-orang yang dipimpinnya, serta menjauhi perilaku tercela yang menyebabkan kerugian atau bencana
  • Berusaha menjadi orang yang paling bermanfaat bagi orang banyak

10. Bermuhasabah (Intropeksi Diri)
            Orang beriman menjadikan sifat Allah yang terkandung dalam nama-Nya Al-Hasib (Maha Pembuat Perhitungan) sebagai penunjuk jalan, tentu ia akan selalu mengadakan perhitungan terhadap semua sikap perilakunya yang sedang dan sudah dilakukan (intropeksi diri).

            Apabila sikap perilakunya telah baik, ia akan melanjutkannya dan meningkatkannya. Tetapi apabila sikap perilakunya buruk, ia akan segera bertobat dan memperbaiki diri. Allah memerintahkan kita untuk selalu memperhatikan apa yang kita kerjakan sebagai bekal kehidupan kita di akhirat kelak.
Allah SWT berfirman:

$pkšr'¯»tƒšúïÏ%©!$#(#qãZtB#uä(#qà)®?$#©!$#öÝàZtFø9urÓ§øÿtR$¨BôMtB£s%7tóÏ9((#qà)¨?$#ur©!$#4¨bÎ)©!$#7ŽÎ7yz$yJÎ/tbqè=yJ÷ès?ÇÊÑÈ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Hasyr:18)


LATIHAN SOAL

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf A,B,C,D atau E!

1. Al-Asmaul Husna mempunyai arti…
  1. Baik                 d. Pemaaf
  2. Mulia               e. Pemurah
  3. Agung

2. Allah SWT mempunyai 99 (sembilan puluh sembilan) nama. Barang siapa menghafalnya, ia akan masuk surga. Hadits ini di riwayatkan oleh …
a.       Turmidzi         d. Imam Malik
b.      Ibnu Majah     e. Imam Bukhari
c.       Imam Muslim

3. Allah Maha Pemaaf, maka Allah bernama…
  1. Al-Waduud     d. Al-Nafi’
  2. Al-waliyyu      e. Al-Mu’iz
  3. Al-Afuwwu

4. Iman menurut bahasa adalah …
  1. Percaya
  2. Membenarkan
  3. Jawaban a dan b benar
  4. Tunduk
  5. patuh

5. Allah selalu mendatangkan manfaat bagi hambanya karena Allah bernama …
              a.     Al-Waduud     d. Al-Nafi’
             b.     Al-waliyyu      e. Al-Mu’iz
              c.     Al-Afuwwu

6. Allah memiliki salah satu nama yaitu Al-Mu’iz artinya….
  1. Maha Penyabar          
  2. Maha Bijaksana
  3. Maha Pengasih
  4. Maha Suci
  5. Maha Terhormat

7. “Maka Maha Tinggi Allah Raja yang sebenarnya, tidak ada Tuhan Selain Dia. Tuhan (yang mempunyai) Arsy yang mulia.” Dalil ini menunjukkan Nama Allah yang berarti …
              a.     Al-Waduud     d. Al-Nafi’
             b.     Al-waliyyu      e. Al-Mu’iz
              c.     Al-Afuwwu

8. Allah memiliki salah satu nama Ar-Rahim yang artinya…
  1. Maha Terpercaya
  2. Maha Penyayang
  3. Maha Sejahtera
  4. Maha Adil
  5. Maha Bijaksana

9. “Dan Allah menerima tobat yang dikehendaki-Nya. Allah Maha Mengetahui Lagi Mahabijaksana.”Dalil ini terdapat pada Al-Qur’an surat...
  1. Al-Baqarah : 107        
  2. Ali Imran : 127
  3. An-Nisa : 58
  4. At-Taubah : 15
  5. Al-Mu’minu : 115

10. Al-Baasith artinya ....
  1. Maha Terpercaya
  2. Maha Penyayang
  3. Maha Sejahtera
  4. Maha Melapangkan
  5. Maha Bijaksana

11. Nama Allah Ar-Rahman berarti...
  1. Maha Pemurah
  2. Maha Terpercaya
  3. Maha Adil
  4. Maha Bijaksana
  5. Maha Pengasih

12. Mukmin yang menjadikan nama Allah Al-Afuwwu sebagai penunjuk jalan, tentu akan berperilaku …
  1. Kasih sayang   d. Berwawasan
  2. Pemaaf                        e. adil
  3. Bijaksana

13. Firman Allah dalam surat Al-A’raf: 56 yang artinya: “Sesungguhnya rahmat Allah itu dekat kepada orang-orang yang …
  1. Menaati perintah Allah
  2. Meninggalkan larangan Allah
  3. Selalu bertutur kata baik
  4. Berbuat kebajikan
  5. Tidak pernah durhaka pada orang tua

14. Manakah yang tidak termasuk ke dalam perilaku orang yang beriman, yang menjadikan sifat-sifat Allah dalam Al-Asmaul Husna sebagai penunjuk jalan …
  1. Berperilaku penuh kasih sayang
  2. Memutuskan perkara dengan adil
  3. Perilakunya selalu bermanfaat
  4. Mendamaikan orang yang berselisih
  5. Tidak menjaga kesucian diri

15. Keyakinan bahwa Allah itu Al-Hasib (Maha Menghitung), hendaknya mendorong seorang mukmin untuk …
  1. Berserah diri pada nasib
  2. Selalu berintropeksi diri
  3. Selalu bermusyawarah dalam setiap masalah
  4. Bersikap sederhana dalam hidup
  5. Selalu bersikap bijaksana

16. Dalil naqli bahwa Allah bernama Ar-Rahim adalah firman Allah dalam Al-Qur’an surat…
  1. Al-Fatihah : 3
  2. Al-A’raf : 96
  3. Al-Mu’minu : 116
  4. Al-Jumu’ah : 1
  5. Ali-Imran : 26

17. Allah SWT bernama Ar-Rafi’ artinya …
  1. Maha Suci
  2. Maha Pengampun
  3. Maha Sejahtera
  4. Maha Bijaksana
  5. Maha Meninggikan

18. Orang yang meneladani sifat Allah dalam nama-Nya Al-Warits, tentu akan …
  1. Bersikap dan berperilaku pemurah
  2. Mempertahankan kesucian dirinya dari segala noda dan dosa
  3. Suka memberi maaf kepada setiap orang yang bersalah
  4. Berperilaku senantiasa bermuhasabah
  5. Memiliki kemerdekaan penuh untuk menentukan pilihan dan melakukan perbuatan

19. Manakah yang tidak termasuk sikap perilaku orang yang bijaksana …
  1. Berpikiran tajam
  2. Berwawasan luas
  3. Sikap dan perilakunya benar
  4. Meninggalkan perilaku buruk yang merugikan
  5. Perilakunya selalu mengikuti kemauan

20. Orang muslim atau muslimah yang meneladani sifat Allah dalam nama-Nya Ar-Rahman tentu akan ….
  1. Berwawasan luas
  2. Memutuskan perkara dengan adil
  3. Berusaha selalu berbuat baik dan berkasih sayang
  4. Menjaga kesucian diri dan orang lain
  5. Berusaha menjadi mukmin yang baik


B.Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan ringkas dan tepat !

1. Apa arti Al-Asmaul Husna menurut bahasa maupun istilah!
2. Sebutkan perilaku-perilaku yang harus kamu lakukan, apabila kamu ingin menjadi orang yang terpercaya!
3. Allah bernama Al-Adil jelaskan apa artinya dan kemukakan pula dalil naqlinya !
4. Jelaskan beberapa perilaku orang yang beriman terhadap 10 sifat Allah dalam Al-Asmaul husna!
5. Uraikan maksud hadits di bawah ini !
ما زاد الله عبدا بعفو إلا عزا



Comments

Post a Comment