HAKIKAT TAUHID

A. PENGERTIAN TAUHID, USHULUDDIN, DAN ILMU KALAM1. Pengertian Tauhid
Menurut bahasa, kata tauhid berasal dari kata wahhada, artinya mengesakan, menunggalkan. Jika dikatakan wahhada asy-syaia artinya menjadikan sesuatu itu satu. Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, tauhid adalah ilmu yang membahas tentang cara-cara mengesakan Allah SWT sebagai salah satu sifat yang terpenting di antara sifat-sifat lainnya.
Syeikh Muhammad al-Utsaimin menjelaskan bahwa tauhid berarti mengesakan Allah dengan sesuatu yang khusus bagi-Nya, berupa rububiyyah, uluhiyyah, al-asma’dan al-sifat. Secara singkat bahwa bertauhid artinya mengesakan Allah dalam segala perbuatan dan menyakini bahwa Dia sendirilah yang menciptakan, mengatur, serta menguasai alam semesta beserta isinya (rububiyyah), ikhlas beribadah kepada-Nya (uluhiyyah) serta menetapkan baginya nama-nama dan sifat-sifat-Nya.
Orang bertauhid kepada Allah memiliki banyak keutamaan, antara lain:
a. Tauhid akan menghapus dosa-dosa.
b. Orang yang bertauhid kepada Allah akan mendapatkan petunjuk yang sempurna, dan kelak di akhirat akan mendapatkan keamanan.
c. Orang yang bertauhid kepada Allah akan dinilangkan kesulitan dan kesedihannya di dunia dan di akhirat.
d. Orang yang bertauhid akan dijadikan dalam hatinya rasa cinta kepada iman dan menghiasi hatinya, serta dijadikan di dalam hatinya benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan.
e. Orang yang bertauhid kepada Allah dijamin masuk surga
f. Orang yang bertauhid akan diberi Allah kemenangan, pertolongan, kejayaan, dan kemuliaan
g. Orang yang bertauhid kepada Allah akan diberi kehidupan yang baik
h. Tauhid akan mencegah seseroang kekal di neraka
i. Orang yang bertauhid selalu merasa aman
j. Tauhid merupakan penentu diterima atau ditolaknya amal kita
k. Orang yang bertauhid kepada Allah akan diringankan dari perbuatan yang tidak ia sukai dan dari penyakit yang dideritanya
l. Tauhid akan memerdekakan seseorang dari penghambaan kepada makhluk-Nya, agar ia hanya menghamba kepada Allah saja yang menciptakan semua makhluk.
m. Orang yang bertauhid kepada Allah akan dimudahkan dalam melaksanakan amal-amal kebaikan dan meninggalkan kemungkaran, serta dapat menghibur seseorang dari musibah yang dialaminya.


2. Ushuluddin
Ilmu ushuluddin merupakan sebutan lain dari ilmu tauhid, sebab yang dibahas dalam ilmu ini adalah tentang masalah ketuhanan atau teologi dengan tujuan agar keyakinan kepada Tuhan semakin sempurna, tidak mudah goyah karena pengaruh suatu budaya atau suatu aliran lain yang akan memudarkan keyakinannya kepada Allah swt.

3. Ilmu Kalam
Secara bahasa, ilmu kalam berarti ilmu tentang kata atau firman Allah swt.Sedangkan yang dimaksud kata atau firman Allah swt adalah yang ada dalam al-Quran.Sebenarnya masalah ini pernah menimbulkan perbincangan, bahkan pertentangan keras di kalangan ummat Islam pada abad kesembilan dan kesepuluh masehi.Sebagian mereka menyatakan bahwa kalam Allah swt itu adalah makhluq dan bersifat baru. Sebagian lain menyatakan bahwa kalam Allah itu bersifat qadim dan tidak diciptakan sebagaimana mahluq. Pendapat pertama dianut oleh kaum mu’tazilah, sedangkan yang kedua dianut oleh golongan Asy’ariyyah dan mayoritas ulama lain.
Selanjutnya yang dimaksud kalam adalah kata-kata manusia, maka yang dimaksud dengan ilmu kalam adalah ilmu yang membahas tentang kata-kata perkataan dalam rangka mempertahankan pendapat dan pendirian masing-masing.
Dari berbagai istilah yang berkaitan dengan ilmu tauhid itu kita dapat memperoleh kesan yang mendalam bahwa ilmu tauhid itu pada intinya berkaitan dengan upaya memahami dan meyakini adanya Tuhan dengan segala sifat dan perbuatan-Nya.Termasuk pula dalam pembahasan ilmu tauhid ini adalah mengenai rukun iman yang enam, yaitu iman kepada Allah, para malaikat-Nya, para nabi dan rasul, hari kiamat, dan ketentuan atau qada dan qadar-Nya. Selain itu dalam ilmu ini dibahas pula tentang keimanan terhadap hal-hal yang akan terjadi pada hari akhirat kelak
Hubungan ilmu akhlaq dengan ilmu tauhid sekurang-kurangnya dapat dilihat melalui empat analisis sebagai berikut:
Pertama; dilihat dari segi objek pembahasannya, ilmu tauhid sebagaimana diuraikan di atas, membahas masalah Tuhan, baik dari segi zat, sifat, maupun perbuatan-Nya. Kepercayaan yang mantap kepada Tuhan yang demikian itu akan menjadi landasan untuk mengerahkan amal perbuatan yang dilakukan manusia, sehingga perbuatan yang dilakukan manusia tersebut akan tertuju semata-mata karena Allah swt. Dan dengan demikian ilmu tauhid akan mengarahkan perbuatan manusia menjadi ikhlas, dan keikhlasan ini merupakan salah satu akhlaq yang mulia. Allah swt berfirman dalam al-Quran surat al-Bayyinah:5
•
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus[1595], dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.

Kedua; dilihat dari segi fungsinya, ilmu tauhid menghendaki agar seseorang yang bertauhid tidak hanya cukup dengan menghafal rukun iman yang enam dengan dalil-dalilnya saja, akan tetapi yang terpenting adalah agar orang yang bertauhid itu meniru dan mencontoh subjek yang terdapat dalam rukun iman itu. Jika kita percaya bahwa Allah swt memiliki sifat-sifat mulia, maka sebaiknya manusia yang bertauhid meniru sifat-sifat Tuhan itu.Allah swt misalnya, bersifat ar-Rahman dan ar-Rahim, maka sebaiknya manusia meniru sifat tersebut dengan mengembangkan sikap kasig saying di muka bumi ini.Demikian juga dengan sifat-sifat Allah lainnya yang sangat mulia dan terangkum dalam asma’ul husna.


B. Ruang Lingkup Tauhid
Ruang lingkup tauhid tersirat jelas dalam firman Allah dalam al-Quran, surat Maryam:65.

65. Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, Maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadat kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?

Dalam ayat tersebut, ruang lingkup tauhid mencakup tauhid uluhiyyah, tauhid rububiyyah, dan tauhid asma wa sifat. Namun ada perbedaan pendapat di antara para ulama.Ada yang membagi ruang lingkup tauhid menjadi empat, yaitu uluhiyyah, rububiyyah, mulkiyyah, dan rahmaniyyah.

1. Tauhid uluhiyyah
Tauhid uluhiyyah merupakan inti dakwah Nabi Muhammad saw dan para rasul lainnya, mereka diutus untuk menegakkan kalimat la ilaha illa allah, tiada tuhan selain Allah. Perhatikan firman Allah swt berikut ini:
•••
dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut[826] itu", Maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya[826]. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). (QS. An-Nahl:36)
tauhid uluhiyyah menegaskan tentang keharusan untuk mengesakan Allah swt. dalam segala hal dan dalam segala aktivitas. Perhatikan firman Allah swt.

dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Baqarah:163)

dalam sebuah hadits juga disebutkan,
فَلْيَكُنْ أَوَّلُ مَا تَدْعُوْهُمْ إلَيْهِ أَنْ يُوَحِّدُوا اللهَ تَعَا لَى

maka hendaklah yang pertama kamu serukan kepada mereka adalah persaksian bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah (Hadits Shahih Bukhari Muslim)

2. Tauhid Rububiyyah
Tauhid rububiyyah merupakan mentauhidkan Allah dalam seluruh bentuk perbuatan-Nya seperti menciptakan, menghendaki, memiliki, dan memelihara.Mengesakan Allah dalam hal penciptaan artinya keyakinan manusia bahwa tidak ada pencipta melainkan Allah semata.Mengesakan Allah dalam kepemilikan artinya manusia harus yakin bahwa tidak ada yang memiliki makhluk kecuali Allah.Demikian juga dalam hal pengurusan dan pengaturan, artinya keyakinan manusia bahwa tidak ada yang mampu mengurus seluruh alam kecuali hanya Allah swt semata.
Dalil naqli yang berhubungan dengan keesaan rububiyyah Allah, antara lain:
1. firman Allah swt dalam surat al-Fatihah, ayat 2.

segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.


2. firman Allah swt dalam surat Ali Imran, ayat 189.

kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, dan Allah Maha Perkasa atas segala sesuatu.


3. Firman Allah swt dalam surat Yunus, ayat 31-32.
•
Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang Kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidupdan siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka mereka akan menjawab: "Allah". Maka Katakanlah "Mangapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya)?"
Maka (Zat yang demikian) Itulah Allah Tuhan kamu yang sebenarnya; Maka tidak ada sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan.Maka Bagaimanakah kamu dipalingkan (dari kebenaran)?

3. Tauhid Asma wa Sifat
Tauhid ini adalah menetapkan semua sifat yang Allah tetapkan bagi diri-Nya dalam kitab-Nya atau sebagaimana sabda nabi Muhammad saw. Yang sesuai dengan hakikatnya.
Tauhid asma wa sifat setidaknya mencakup dua hal, yaitu:
a. Penetapan
artinya manusia harus menetapkan seluruh asma dan sifat bagi Allah sebagaimana yang Dia tetapkan bagi diri-Nya dalam al-Quran atau Hadits.
b. Penolakan pemisalan
bahwa manusia dijadikan sesuatu menyerupai Allah swt dalam asma dan sifat-Nya sebagaimana yang dijelaskan Allah dalam surat asy-Syu’ara, 11

(dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha mendengar dan melihat. (QS. Asy-Syu’ara:11)

4. Tauhid Mulkiyyah

Kata mulkiyyah berasal dari kata mulk yang berarti kerajaan.Tauhid mulikiyyah merupakan wujud keberadaan Allah yang kekal sebagai al-malik di alam semesta.Semua kejadian di dunia ini merupakan pelaksanaan kehendak-Nya sebagai rububiyyah Allah, pencipta, penghancuran, dan pemeliharaan serta pengaturan alam semesta yang dilakukan oleh Allah swt sesuai dengan kehendak-Nya sebagai raja.
Al-malik adalah sifat dari zat Allah yang memiliki mutlak sifat merajai seluruh alam, jadi yang memerintah di seluruh ala mini hakekatnya berasal dari Allah dan tetap mutlak milik Allah swt semata. Semua kekuasaan akan tunduk kepada rabb-Nya, perhatikan petikan firman Allah swt, dalam surat al-Mu’minun, 116.

Maka Maha Tinggi Allah, raja yang sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (yang mempunyai) 'Arsy yang mulia. (QS. Al-Mu’minun: 116)

C. Masalah dalam Tauhid
Ada beberapa masalah tauhid yang perlu digarisbawahi, yaitu:
1. Hikmah penciptaan manusia dan jin
Bahwa jin dan manusia diciptakan oleh Allah hanya untuk beribadah kepada-Nya. Ini sesuai dengan firman-Nya dalam surat az-Zariyat: 56

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku(QS. Az-Zariyat:56)
2. ibadah adalah tauhid
Seluruh ibadah yang dilakukan oleh ummat manusia haruslah bertumpu pada tauhid, karena itu apabila terdapat suatu ativitas yang tidak dilandaskan pada tauhid, aktivitas tersebut tidak dapat disebut sebagai ibadah. Ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw dalam hadits qudsinya, yang artinya:
Allah berfirman: Aku adalah sekutu yang paling tidak membutuhkan persekutuan. Siapa yang mengerjakan suatu amal yang di dalamnya ia menyekutukan Aku, maka aku akan meninggalkannya bersama sekutunya. (HR. Muslim)
3. barang siapa yang tidak mengikuti tauhid maka dianggap tidak menyembah Allah.
Apabila seseorang tidak mengikuti ajaran dan ibadah cara Rasulullah maka ia tidak melakukan ibadah
4. hikmah diutusnya para Rasul
Bahwa para rasul itu diutus untuk menyeru ummatnya kepada penyembahan Allah semata dan menghindari penyembahan terhadap selain Allah.
5.risalah meliputi setiap ummat
Hal ini berlandaskan firman Allah dalam al-Quran surat an-Nahl: 36.
•••
Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut[826] itu", Maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya[826]. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).(QS. An-Nahl: 36)

6. agama para nabi adalah satu
Bahwa Allah mengutus para rasul untuk menyerukan keesaan Allah.

7. Mengetahui hak Allah atas manusia dan sebaliknya
Bahwa hak Allah terhadap manusia adalah hak untuk disembah dan tidak menyekutukan-Nya. Sedangkan hak manusia atas Allah adalah bahwa Allah tidak memberikan adzab seorang hamba yang tidak menyekutukan-Nya, akan tetapi sebaliknya agi hamba yang melakukan syiri, maka mereka pantas mendapatkan siksa.

D. Keteladanan Orang yang memiliki tauhid yang kokoh
1. Siti Masitoh
Siti Masitoh adalah salah seorang perempuan yang memiliki perangai yang baik, berbudi dan pandai menjaga tauhidnya. Beliau hidup pada masa Raja Firaun. Ketika Firaun memaksa seluruh rakyatnya untuk mengakui dirinya sebagai Tuhan, maka Masyitoh adalah orang yang menolak dengan menjawab bahwa Tuhannya dan Tuhan Firaun adalah Allah. Saat mendengar kalimat Allah disebut, Firaun langsung murka, sehingga menyebabkan Masitoh dan seluruh keluarganya mendapatkan siksa tragis dari Firaun. Masitoh dihadapkan pada suatu tungku dengan kuali raksasa berisi air yang sangat mendidih. Firaun kemudian bertanya sekali lagi kepadanya, apabila engkau mengakui bahwa aku adalah tuhan, maka engkau dan keluargamu selamat dari kuali ini. Masitoh dengan imannya yang kuat menjawab, bahwa hanya Allah lah Tuhannya dan Tuhan seluruh ummat manusia. Ketika mendengar itu, Firaun lagsung memerintahkan kepada pengawalnya agar langsung melemparkan masitoh dan seluruh keluargannya ke dalam kuali yang mendidih itu. Keluarga msitoh pun menjadi syuhada yang tetap dikenang sampai sekarang sebagai salah seorang yang paling kuat menjaga iman dan ketauhidannya.

2. Ashab al-kahfi
Ashabul kahfi adalah tujuh orang pmuda yang dikejar-kejar oleh seorang raja yang zalim untuk dibunuh. Mereka dianggap sebagai perusak aqidah nenek moyang raja dan keturunannya. Mereka lari mencari perlindungan untuk menyelematkan diri dari kebiadaban raja. Menurut kisah, nama raja tersebut bernama diqyanus (249-251 M). Kisah tentang Ashabul kahfi ini dirangkum oleh al-Quran dalam sebuah surat yang bernama surat al-Kahfi.

Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi). (QS. Al-Kahfi: 25)

Rangkuman
* Tauhid adalah ilmu tentang keesaan Allah SWT.
* Keutamaan orang yang bertauhid kepada Allah SWT., antara lain:
a. Dengan bertauhid seseorang telah mendapatken petunjuk dan hidayah Allah SWT.
b. Bertauhid akan dapat menghilangkan kesulitan dan kepedihan hidup di dunia dan akhirat.
c. Dengan bertauhid seseorang akan merasa hidup tenang, aman, dan lain-lain.
* Ushuluddin adalah sebutan lain dari ilmu tauhid, karena yang dibahas adalah tentang ketuhanan atau teologi dengan maksud agar keyakinan kepada Tuhan semakin sempurna, tidak mudah goyah karena pengaruh suatu budaya atau suatu aliran yang akan memudarkan keyakinan kepada Allah SWT.
* ilmu kalam adalah ilmu yang mempelajari tentang kata atau firman Allah SWT.
* Ruang lingkup tauhid terangkum dalam tauhid uluhiyyah, rububiyyah, dan tauhid asma wa sifat.
* Dalam realitas kehidupan manusia ada dua golongan:
a. golongan orang yang dapat mempertahankan aqidah
b. golongan orang yang mudah luntur dengan tipu daya setan
diantara orang yang kokoh aqidahnya antara lain:
a. Siti Maryam
b. Siti Masyitoh
c. Pemuda Ashabul Kahfi
d. Bilal Ibn Rabah
dan lain-lain

Evaluasi

1. Menurut bahasa Tauhid berasal dari kata wahhada, yang artinya,
a. mengesakan c. Menjadikan sesuatu itu satu
b. cara-cara mengesakan Allah d. Meyakini Allah itu satu

2. ilmu yang mempelajari upaya memahami dan meyakini adanya Tuhan dengan segala sifat dan perbuatan-Nya disebut
a. ilmu kalam c. Akhlaq
b. aqidah d. Tauhid

3. ilmu yang mempelajari tentang kata-kata atau firman Allah SWT. disebut,
a. ilmu kalam c. Akhlaq
b. aqidah d. Tauhid

4. Ruang lingkup Tauhid merupakan inti ajaran Nabi Muhammad SAW. adalah,
a. tauhid rububiyyah c. Tauhid asma wa sifat
b. tauhid uluhiyyah d. Tauhid mulkiyyah

5. ilmu tauhid mempelahari hal-hal berikut, kecuali:
a. kepercayaan akan qada dan qadar c. Teologi
b. kejadian di hari kiamat d. Akhlaq

Comments